Arsip | November, 2013

ILMU SOSIAL DASAR “BIOGRAFI PAHLAWAN NASIONAL”

13 Nov

SAFIRA SALSABILA

(36412776)

2ID01

ILMU SOSIAL DASAR “BIOGRAFI PAHLAWAN NASIONAL”

 

“BASUKI RAHMAT”

 

Basuki Rahmat (lahir di TubanJawa TimurHindia Belanda4 November 1923 – meninggal di JakartaIndonesia8 Januari 1969 pada umur 45 tahun) adalah Jenderal Indonesia dan menjadi saksi penandatanganan Supersemar dokumen serah terima kekuasaan dari Presiden Soekarno kepada Jenderal Soeharto.

 

Awal Kehidupan

Basuki Rahmat lahir pada 14 November 1921 di TubanJawa Timur. Ayahnya, Raden Soenodihardjo Sudarsono, menjadi asisten seorang kepala daerah setempat. Ibunya, Soeratni, meninggal pada Januari 1925 ketika Basuki berusia empat tahun, sepuluh hari setelah melahirkan anak lain. Ketika ia berusia tujuh tahun, Basuki dikirim ke sekolah dasar. Pada tahun 1932 ayahnya meninggal, mengakibatkan penghentian sementara pendidikan Basuki. Dia dikirim untuk tinggal bersama adik ayahnya dan menyelesaikan pendidikannya, lulus dari SMP pada tahun 1939 dan dariYogyakarta Muhammadiyah sekolah pada tahun 1942, seperti invasi Jepang di Indonesia dimulai.

 

Karir Militer

Pada tahun 1943, Selama pendudukan Jepang di Indonesia, Basuki bergabung dengan Pembela Tanah Angkatan Darat (PETA), sebuah kekuatan tambahan berlari oleh Jepang untuk melatih tentara tambahan dalam kasus invasi Amerika Serikat Jawa. Dalam MAP, Basuki, bangkit untuk menjadi Komandan Kompi.

Dengan Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 oleh para pemimpin Nasionalis Soekarno dan Mohammad Hatta, Basuki, seperti banyak pemuda lain ke dalam milisi Mulai Band dalam persiapan untuk pembentukan dari Angkatan Darat Indonesia. Pada tanggal 5 Oktober 1945, Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, dengan Basuki mendaftar dengan TKR pada bulan yang sama di kota Ngawi di provinsi asalnya Jawa Timur. Di sana ia ditempatkan dengan KODAM VII / Brawijaya (kemudian dikenal sebagai Wilayah Militer V / Brawijaya), komando militer dibebankan dengan keamanan Jawa Timur.

Pada perintah militer ini, Basuki menjabat sebagai Komandan Batalyon di Ngawi (1945-1946), Komandan Batalyon di Ronggolawe (1946-1950), Komandan Resimen ditempatkan di Bojonegoro (1950-1953), Kepala Staf Panglima Tentara dan Teritorium V / Brawijaya (1953-1956) dan Penjabat Panglima Daerah Militer V / Brawijaya (1956).

Pada September 1956, Basuki dipindahkan ke Melbourne, Australia untuk melayani sebagai atase militer ke kedutaan di sana. Basuki kembali ke Indonesia pada bulan November tahun 1959 dan menjabat sebagai Asisten IV / Logistik Kepala Staf Angkatan Darat Abdul Haris Nasution.

Basuki kembali ke KODAM VII / Brawijaya pada tahun 1960, menjabat sebagai Kepala Staf sebelum akhirnya menjadi Panglima tahun 1962.

 

Pembunuhan Jenderal

Pada tahun 1965, ada banyak ketegangan politik di Indonesia, khususnya antara Angkatan Darat dan Partai Komunis Indonesia (PKI). PKI, yang perlahan tapi pasti mendapatkan pijakan dalam politik Indonesia, sekarang sudah siap untuk menjadi partai politik yang paling kuat karena hubungan mereka dengan Presiden Soekarno. Pada bulan September tahun 1965, Basuki tumbuh waspada terhadap kegiatan komunis di Jawa Timur dan pergi ke Jakarta untuk melaporkan pengamatannya kepada Panglima Angkatan Darat, Ahmad Yani. Mereka bertemu pada malam 30 September ketika bertemu dengan Yani Basuki dan melaporkan kejadian di di provinsinya. Yani Basuki memuji tentang laporan tersebut dan ingin dia untuk menemaninya ke pertemuan dengan Presiden keesokan harinya untuk menyampaikan kisahnya kegiatan Komunis.

Keesokan paginya pada tanggal 1 Oktober, Basuki dihubungi oleh Markas Besar Angkatan Darat dan diberitahu tentang penculikan para jenderal, termasuk Yani. Mendengar hal ini, Basuki bersama dengan seorang pembantunya masuk mobil dan mengambil drive di sekitar kota untuk memeriksa apa yang sedang terjadi. Saat ia sedang mengemudi, Basuki melihat pasukannya dari Jawa Timur, Batalyon 530 menjaga Istana Kepresidenan dan bahkan lebih terkejut bahwa mereka tidak memakai identitas apapun. Setelah menyarankan agar mendekati mereka dengan ajudannya, Basuki melaju kembali ke akomodasi di mana ia diberitahu bahwa ia dibutuhkan di Kostrad markas.

Basuki pergi ke markas Kostrad untuk menemukan bahwa Panglima Kostrad, Mayor Jenderal Soeharto telah memutuskan untuk menanggung kepemimpinan Angkatan Darat dan mengambil kendali situasi. Dari Soeharto, Basuki menemukan bahwa sebuah gerakan yang menyebut diri mereka Gerakan September 30 telah menggunakan pasukan untuk menempati titik-titik strategis di Jakarta. Soeharto kemudian mengatakan Basuki bahwa dia perlu dia untuk menegosiasikan pasukan ke menyerah sebelum 6 atau dia akan menggunakan kekuatan. Ini, Basuki disampaikan kepada Batalyon 530 yang memperlakukannya dengan sangat hormat. Basuki berhasil dan oleh 16:00, Batalyon 530 menyerahkan diri ke Kostrad.

Pada siang hari, Gerakan G30S membuat pengumuman Dewan Revolusi. Di antara nama-nama yang tercantum adalah bahwa Basuki. Ini bukan insiden terisolasi karena banyak jenderal anti-Komunis seperti Umar Wirahadikusumah dan Amirmachmud juga terdaftar di dewan ini. Basuki dengan cepat menyangkal janji.

Juga selama hari dan tanpa sepengetahuan Basuki adalah pertemuan yang diselenggarakan di Halim antara Soekarno, Panglima Angkatan Udara Omar Dhani, Panglima Angkatan Laut RE Martadinata, dan Kapolri Sucipto Judodiharjo untuk menunjuk baru Panglima Angkatan Darat. Meskipun itu Mayor Jenderal Pranoto Reksosamudra yang akan ditunjuk Panglima Angkatan Darat, nama Basuki sempat dipertimbangkan. Itu cepat diberhentikan oleh Sukarno, yang berkelakar bahwa Basuki akan selalu jatuh sakit saat kesempatan itu membutuhkannya.

Setelah 1 Oktober, semua jari menunjuk kesalahan pada PKI dan seluruh Indonesia, terutama di Jawa, gerakan mulai dibentuk dengan tujuan menghancurkan PKI. Sementara itu, Basuki kembali ke Jawa Timur untuk mengawasi gerakan anti-PKI di sana.

Pada tanggal 16 Oktober 1965, reli diadakan di Surabaya selama Command Amerika Aksi yang terdiri dari berbagai partai politik dibentuk.

Meskipun ia telah mendorong partai-partai politik untuk bergabung dengan Komando Aksi Serikat, Basuki tidak melakukan pasukannya ke menindak PKI sebagai mudah karena semua komandan lain lakukan. Selama minggu-minggu pertama penumpasan nasional pada PKI, tidak ada yang terjadi di ibukota Jawa Timur Surabaya. Kurangnya komitmen bersama dengan daftar nama Basuki sebagai bagian dari Dewan Revolusi menyebabkan banyak untuk mencurigai bahwa Basuki adalah simpatisan PKI. Ini membutuhkan beberapa memaksa dari staf sebelum Basuki membeku kegiatan pro-PKI di Surabaya dan Jawa Timur

Pada bulan November tahun 1965, Basuki dipindahkan ke Jakarta dan menjadi anggota staf untuk Soeharto sekarang Panglima Angkatan Darat, mengambil posisi Deputi Bidang Keuangan dan Hubungan Sipil. Basuki juga menjadi aktif sebagai anggota Komite Sosial-Politik (Sospol Panitia), Angkatan Darat politik think-tank yang dibentuk Soeharto setelah ia menjadi Komandan

Pada bulan Februari tahun 1966, dalam Reshuffle Kabinet, Basuki diangkat menjadi Menteri Urusan Veteran.

 

Supersemar

Pada 11 Maret 1966, Basuki menghadiri rapat kabinet di Istana Presiden, yang pertama sejak Sukarno reshuffle kabinet pada akhir Februari. Pertemuan belum berlangsung lama sebelum Sukarno, setelah menerima catatan dari komandan pengawalnya, tiba-tiba meninggalkan ruangan. Ketika pertemuan itu selesai, Basuki dan Menteri Perindustrian, Mohammad Jusuf, pergi ke luar Place Presiden untuk bergabung Amirmachmud Komandan KODAM V / Jaya. Basuki kemudian diperbaharui pada apa yang telah terjadi dan diberitahu bahwa Soekarno telah meninggalkan untuk Bogor dengan helikopter karena itu tidak aman di Jakarta.

Jusuf menyarankan agar mereka bertiga pergi ke Bogor untuk memberikan dukungan moral bagi Sukarno. Dua jenderal lainnya setuju dan bersama-sama, tiga kiri ke Bogor setelah meminta izin Soeharto. Menurut Amirmachmud, Suharto meminta tiga Jenderal untuk memberitahu Sukarno kesiapan untuk memulihkan keamanan harus Presiden memesannya.

Di Bogor, tiga bertemu dengan Soekarno yang tidak senang dengan keamanan dan dengan desakan Amirmachmud bahwa semuanya aman. Soekarno kemudian mulai mendiskusikan pilihan dengan tiga Jenderal sebelum akhirnya Sukarno kemudian mulai mendiskusikan pilihan dengan Basuki, Jusuf, dan Amirmachmud sebelum akhirnya meminta mereka bagaimana dia bisa mengurus situasi. Basuki dan Jusuf diam, tapi Amirmachmud menyarankan bahwa Sukarno memberi Suharto beberapa kekuatan dan memerintah Indonesia dengan dia sehingga semuanya dapat diamankan. Pertemuan kemudian dibubarkan, Sukarno mulai mempersiapkan Keputusan Presiden.

Itu senja ketika Keputusan yang akan menjadi Supersemar akhirnya siap dan menunggu tanda tangan Sukarno. Sukarno memiliki beberapa keraguan menit terakhir tapi Jusuf, bersama dengan dua jenderal dan lingkaran dalam Sukarno dalam Kabinet yang juga telah membuat perjalanan ke Bogor mendorongnya untuk menandatangani. Soekarno akhirnya menandatangani surat itu. Sebagai keluar paling senior dari tiga Jenderal, Basuki dipercayakan dengan huruf dan diperintahkan untuk menyampaikannya kepada Soeharto. Malam itu, tiga Jenderal segera pergi ke Markas Kostrad dan Basuki menyerahkan surat kepada Soeharto.

Ada kontroversi mengenai peran Basuki di Supersemar. Satu account yang menyatakan bahwa empat jendral telah pergi ke Bogor, makhluk Umum keempat Maraden Panggabean. Akun ini menyatakan bahwa bersama-sama dengan Panggabean, Basuki diadakan Sukarno di titik pistol dan memaksanya untuk menandatangani Supersemar telah disiapkan yang Jusuf telah dibawanya di dalam folder merah muda

Pada 13 Maret, Soekarno memanggil Basuki, Jusuf, dan Amirmachmud. Soekarno marah karena Soeharto telah melarang PKI dan mengatakan tiga jenderal yang Supersemar tidak mengandung instruksi tersebut. Soekarno kemudian memerintahkan agar surat diproduksi untuk memperjelas isi Supersemar tapi tidak pernah datang selain dari salinan yang mantan Duta Besar Kuba, AM Hanafi dikumpulkan.

 

Orde Baru

Penyerahan Supersemar memberi Soeharto de facto kekuasaan eksekutif dan ia segera mulai membangun Kabinet yang lebih menguntungkan baginya. Basuki menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri dimulai dengan Kabinet pertama Suharto pada bulan Maret 1966 menjadi salah satu yang ia beri nama pada Juni 1968 ketika ia resmi Presiden.

 

Kematian

Basuki meninggal pada Januari 9, 1969 saat masih memegang jabatan sebagai Menteri Dalam Negeri. Ia digantikan oleh Amirmachmud dalam posisi ini.

 

ILMU SOSIAL DASAR “PENYADAPAN”

13 Nov

SAFIRA SALSABILA

(36412776)

2ID01

ILMU SOSIAL DASAR

 

PENYADAPAN DATA PRIBADI PENGGUNA INTERNET

YANG DILAKUKAN MELALUI MONITORING AKTIVTAS

KOMPUTER

 

A. Pihak-Pihak yang Terkait Dalam Penyadapan Data Pribadi Pengguna

Internet

internet atau disebut juga dengan cyberspace, pada saat ini dapat dikatakan sebagai suatu sarana yang dibutuhkan oleh banyak orang, baik digunakan untuk berkomunikasi, sekedar mencari informasi, hingga digunakan untuk melakukan transaksi bisnis. Karena tingginya kebutuhan manusia akan internet maka semakin

banyak juga orang yang menyalahgunakan sarana tersebut. Hingga saat ini kasus-kasus kejahatan internet atau disebut juga dengan cybercrime semakin banyak bermunculan, dengan jenis-jenis kejahatan baru yang sulit untuk diidentifikasi.

            Penyadapan yang dilakukan oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab untuk mencuri data dari pengguna internet merupakan salah satu bentuk cybercrime karena seseorang yang tidak bertanggung jawab tersebut telah melewati batas-batas haknya dengan memasuki wilayah pribadi orang lain. Penyadapan biasanya dilakukan dengan menggunakan programprogram atau software yang diaplikasikan pada komputer. Banyak software yang di buat secara khusus untuk melakukan penyadapan dalam jaringan komputer. Salah satu program yang sering digunakan untuk melakukan penyadapan itu dinamakan dengan istilah sniffing tools atau jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti alat pemantau jaringan, dimana software yang telah diaplikasikan pada sebuah komputer yang

terhubung dengan suatu jaringan, maka komputer dengan aplikasi tersebut dapat memantau komputer-komputer yang terhubung dalam suatu jaringan.Teknik umum yang biasa dilakukan oleh seseorang untuk menyadap data pribadi pengguna internet dengan menggunakan progaram sniffing tools yaitu dengan cara memantau suatu jaringan komputer dimana dalam satu jaringan komputer tersebut terhubung dengan banyak komputer, korban biasanya tidak sadar bahwa aktivitasnya di dalam internet sedang disadap oleh orang lain. Pada dasarnya pelaku memanfaatkan ketidak hati-hatian dari pengguna internet, dengan tujuan untuk mencuri informasi pribadi dari pengguna internet seperti informasi pribadi yang dikirim melalui email, dan data pribadi seperti username dan password dari sebuah website yang dimiliki oleh pengguna internet.

Pihak-pihak yang terkait dalam penyadapan data pribadi pengguna internet diantaranya yaitu :

1. Sniffer adalah pelaku penyadapan. Sniffer menggunakan program sniffing tools yang beragam jenis karakternya dan sangat mudah didapatkan dengan cara mengunduhnya melalui internet. Sniffing 40 tools yang terkenal dan biasanya digunakan oleh sniffer antara lain yaitu etheral, tcpdump, ettercap, dsniff, etherpeak, airopeak dan lain-lain18.

2. Netter adalah pengguna internet. Dalam hal ini adalah korban penyadapan yaitu pengguna internet. Pada kenyataannya, masih sedikit solusi yang tepat untuk mendeteksi maupun untuk mencegah aktivitas penyadapan ini. Yang lebih menakutkan lagi, biasanya pelaku penyadapan melakukan sniffing di tempat-tempat rawan, misalnya yaitu seorang karyawan yang melakukan sniffing di perusahaan tempat dia bekerja, atau seorang pengunjung warung internet melakukan sniffing untuk mencuri password email, bahkan mencuri data

transaksi bank melalui kartu kredit. Pada awalnya program sniffing seperti etheral, tcpdump, ettercap, dsniff, etherpeak, airopeak dan lain sebagainya digunakan dengan tujuan yang positif, yaitu untuk mempertahankan jaringan dan sistem agar dapat bekerja secara normal. Biasanya sniffing tools digunakan sebagai asisten

manajemen jaringan untuk memonitor dan sebagai fitur analisis yang dapat membantu memecahkan masalah jaringan, mendeteksi intrusi, control atau pengawasan jaringan konten19 Namun seiring perkembangan teknologi, perangkat lunak seperti ini mulai dikembangkan untuk kegunaan yang negatif, yaitu untuk mengambil data dan informasi rahasia pengguna internet yang tidak terenkripsi selama data dan informasi user tersebut melintasi suatu jaringan komputer. Selain itu, penggunaan negatif sniffing tools yang merugikan untuk keamananjaringan antara lain :

a. Penangkapan sandi, yang merupakan alasan utama untuk sebagian besar penggunaan sniffing tools secara illegal.

b. Menangkap informasi, transakasi khusus dan bersifat pribadi seperti username, kartu kredit, rekening dan password.

c. Merekam email atau pesan instan dan melanjutkannya.

d. Beberapa sniffing tools bahkan dapat mengubah informasi target sistem komputer dan menyebabkan kerusakan.

e. Merusak keamanan jaringan untuk mendapatkan otoritas akses yang lebih tinggi.

 

B. CONTOH KASUS YANG SERING TERJADI OLEH PENGGUNA INTERNET

Penyadapan terhadap akun dari pengguna internet dalam situs jejaring sosial. Situs jejaring sosial pada saat ini menjadi suatu trend baru yang digunakan oleh masyarakat untuk berkomunikasi dengan orang lain baik yang sudah kenal seperti saudara, teman atau rekan bisnis, bahkan orang yang baru dikenal dalam situs jejaring sosial itu sendiri. Layanan yang diberikan oleh situs jejaring sosial pada saat ini sangat membantu seseorang dalam melakukan aktifitasnya mulai dari berkomunikasi, mencari hiburan seperti memainkan aplikasi permainan yang disediakan oleh situs jejaring sosial itu sendiri, melakukan promosi suatu produk hingga transaksi bisnis pun dilakukan dalam situs jejaring sosial tersebut. Kemudahan inilah yang membuat masyarakat menjadi sangat tertarik untuk memiliki akun dalam situs jejaring sosial tersebut. Metode yang dilakukan oleh sniffers untuk menyadap pengguna situs jejaring sosial yaitu dengan cara memantau data-data pemilik akun dalam situs jejaring sosial yang melewati suatu jaringan, kemudian data tersebut diterjemahkan kembali oleh sniffers dengan suatu software khusus sehingga data-data pemilik akun jejaring sosial tersebut dapat terbaca oleh sniffers. Pentingnya akun situs jejaring sosial yang dimiliki pengguna internet membuat akun situs tersebut menjadi sangat berharga dan mempunyai nilai ekonomis contohnya yaitu, Zynga Texas Holdem Poker yang merupakan salah satu aplikasi permainan dalam suatu situs jejaring sosial yang

dimainkan dengan mempertaruhkan chips atau disebut juga dengan uang virtual yang sudah disediakan oleh aplikasi permainan tersebut sangat dibutuhkan oleh pengguna aplikasi tersebut agar dapat memainkan aplikasi permainan tersebut, sehingga banyak dari pengguna aplikasi permainan tersebut mencari cara cepat untuk mendapatkan chips yaitu dengan membelinya pada sesama pengguna aplikasi permainan tersebut dengan harga yang telah ditentukan. Hal ini membuat akun seseorang menjadi sangat berharga dan mempunyai nilai ekonomis bagi pemiliknya. Pengguna internet yang demikianlah yang menjadi salah satu sasaran dari penyadapan yang dilakukan oleh sniffers untuk mencuri seluruh data dan akun jejaring sosialnya tersebut untuk mengambil chips atau disebut juga uang virtual yang mempunyai nilai ekonomis. Berdasarkan fakta yang ada pada saat ini, dalam satu hari terjadi beberapa pencurian terhadap akun situs jejaring sosial. Korban umumnya tidak terlalu paham mengenai dunia internet22. Berdasarkan keterangan dari seorang pengguna internet yang sering memainkan aplikasi permainan dalam situs jejaring sosial, penyadapan dengan program sniffing tools yang terjadi khususnya di kota Makassar semakin meningkat dengan drastis. Dengan metode pengamanan jaringan standar yang diaplikasikan pada notebook kemudian menginstal aplikasi anti sniffing dari Microsoft yang bernama Promqry 1.0, kemudian memantau ke beberapa host yang mencurigakan maka terlihat dalam alamat IP (internet protocol address) dalam notebook sudah banyak dijejali dengan serangan Sniffer23. Hal tersebut membuktikan tingginya kasus penyadapan yang terjadi yang dilakukan oleh pihak yang tidak berkepentingan untuk mencuri data dari pengguna internet. Semakin meningkatnya kasus kejahatan internet pada saat ini sudah sangat meresahkan pengguna internet.

 

 

 

C. Modus Penyadapan Data Pribadi Pengguna Internet

Cyberspace sebagai wahana komunikasi yang berbasis komputer (computer mediated communication), banyak menawarkan realitas baru dalam berinteraksi di dunia maya. Adanya interaksi antar pengguna cyberspace telah banyak bergeser ke arah terjadinya penyalahgunaan 25Kasus-Kasus CyberCrime Dunia, hubungan sosial berupa kejahatan yang khas yang memiliki karakteristik berbeda dengan tindak pidana konvensional yang selama ini telah dikenal. Namun ada juga yang berpandangan bahwa kejahatan melalui internet (cybercrime) memiliki kesamaan bentuk dengan kejahatan yang ada di dunia nyata27. Munculnya beberapa kasus cybercrime di Indonesia, seperti pencurian kartu kredit, hacking beberapa situs, menyadap transmisi data orang lain, misalnya e-mail, dan memanipulasi data dengan cara menyiapkan perintah yang tidak dikehendaki ke dalam program komputer, sehingga dalam kejahatan komputer dimungkinkan adanya delik formil dan delik materil. Delik formil adalah perbuatan seseorang yang memasuki komputer orang lain tanpa ijin, sedangkan delik materil adalah perbuatan yang

menimbulkan akibat kerugian bagi orang lain. Adanya Cybercrime telah menjadi ancaman stabilitas, sehingga pemerintah sulit mengimbangi teknik kejahatan yang dilakukan dengan teknologi komputer, khususnya jaringan  internet dan intranet. Selama ini didalam ruang lingkup kejahatan konvensional, dikenal dengan dua jenis kejahatan sebagai berikut :

 

1. Kejahatan kerah biru (blue collar crime)

Kejahatan ini merupakan jenis kejahatan atau tindak kriminal yang dilakukan secara konvensional seperti misalnya perampokkan, pencurian, pembunuhan dan lain-lain.

2. Kejahatan kerah putih (white collar crime)

Kejahatan jenis ini terbagi dalam empat kelompok kejahatan, yakni kejahatan korporasi, kejahatan birokrat, malpraktek, dan kejahatan individu. Berbeda dengan kejahatan konvensional, kejahatan dunia maya (cybercrime) muncul sebagai akibat dari adanya komunitas dunia maya dalam internet, kejahatan dunia maya (cybercrime) mempunyai ciri khas dan karakteristik tersendiri berbeda dengan dua jenis kejahatan di atas yang merupakan kejahatan konvensional. Karakteristik unik dari kejahatan di dunia maya tersebut antara lain menyangkut lima hal berikut:

1. Ruang lingkup kejahatan;

2. Sifat kejahatan;

3. Pelaku kejahatan;

4. Modus kejahatan;

5. Jenis kerugian yang ditimbulkan.

Banyak metode yang sering digunakan oleh cracker untuk dapat mengetahui username dan password dari sebuah akun (account). Akun yang dimaksud di sini dapat berupa akun apa saja, seperti akun email, akun jejaring sosial, akun messenger, dan lain sebagainya. Namun, akun yang sering dijadikan sasaran para hacker adalah akun email. Adanya pemikiran bahwa akun email menjadi dasar atau acuan untuk memiliki akun lain seperti messenger juga jejaring sosial membuat hacker selalu mengincar username serta password dari akun email. Salah satu cara yang digunakan hacker untuk mengetahui informasi akun seseorang adalah sniffing. Sniffing atau dalam konteks pencurian password sering disebut password sniffing adalah suatu teknik pencurian password dengan bantuan  erangkat lunak untuk mengambil informasi remote login seperti username dan password. Teknik sniffing relatif sulit diketahui user karena penyerangan dilakukan terhadap protokol dan langsung menyadap informasi akun dari server28.

Untuk menembus sistem jaringan, cracker melakukan beberapa tahapan-tahapan standar yang dilalui dan hal ini dikenal dengan istilah anatomy of a hack, tahapan-tahapan tersebut adalah:

1. Footprinting, sebagai tahap awal yang dilakukan oleh cracker yaitu mengumpulkan informasi tentang jaringan yang dijadikan target, nama, alamat, dan lain-lain.

2. Scanning, yaitu melakukan identifikasi terhadap pengguna internet yang aktif, peta jaringan, jalur akses, layanan-layanan yang sedang dijalankan, sistem operasi pengguna internet dan scanning terhadap kelemahan-kelemahan yang mungkin ada pada layanan yang digunakan. Contoh tool untuk memetakan jaringan, scanning dan lain sebagainya dapat menggunakan Cheops

3. Enumeration, yaitu cara seorang cracker untuk memperoleh daftar pengguna internet, mencari jaringan pengguna internet dengan level keamanan rendah, dan identifikasi aplikasi yang dijalankan setelah melakukan scanning pada komputer target. Contoh tool untuk enumeration adalah CIS (Cerberus Internet Scanner) yang digunakan untuk mendeteksi komputer yang menggunakan sistem

Operasi Internet Scanner sistem oprasi laporan menge

4. Gaining Access

5. Escalating Privileges, yaitu bertujuan untuk memperoleh kontrol penuh atas sistem target. Cara yang ditempuhbisa dengan menggunakan metode pembuka kode (Crack Password).

6. Pilfering, yaitu metode selanjutnya yang digunakan oleh cracker untuk mengidentifikasi mekanisme yang dapat digunakan untuk mendapatkan akses terhadap komputer yang memiliki sistem kepercayaan (trust).

7. Covering Tracks, adalah tahap selanjutnya yang dilakukan oleh cracker sebagai upaya menghilangkan kecurigaan dari administrator asli, setelah akses penuh atas sistem diperoleh dengan cara menghapus log.

8. Creating Backdoors, yaitu memasang Beberapa backdoor untuk menjamin hak akses akan diperoleh kembali dengan mudah.

9. Denial of Service, merupakan tahap terakhir yang apabila gagal memperoleh hak akses, cracker dapat menggunakan kode-kode yang sudah tersedia untuk mematikan target29. Penyadapan yang biasa dilakukan oleh cracker yang mempunyai keahlian tinggi dalam bidang internet menimbulkan kerugian bagi pengguna internet baik kerugian material maupun kerugian immaterial. Walaupun tindakan cracker menimbulkan kerugian bagi pengguna internet tetapi tidak semua pelaku melakukan serangan dalam suatu sistem jaringan untuk

kejahatan. Pada dasarnya penyadapan terjadi karena kurangnya pengetahuan pengguna akan dunia internet. Kecerobohan dalam mengakses data menjadi penyebab utama terjadinya kejahatan dalam dunia maya.

“KARAKTER WAYANG YANG DISUKAI”

11 Nov

SAFIRA SALSABILA

(36412776)

2ID01

ILMU SOSIAL DASAR “KARAKTER WAYANG YANG DISUKAI”

 

BATARA GANESA

Ganesa adalah salah satu dewa terkenal dalam agama Hindu dan banyak dipuja oleh umat Hindu, yang memiliki gelar sebagai Dewa pengetahuan dan kecerdasan, Dewa pelindung, Dewa penolak bala/bencana dan Dewa kebijaksanaan. Lukisan dan patungnya banyak ditemukan di berbagai penjuru India; termasuk Nepal, Tibet dan Asia Tenggara. Dalam relief, patung dan lukisan, ia sering digambarkan berkepala gajah, berlengan empat dan berbadan gemuk. Ia dikenal pula dengan nama Ganapati, Winayaka dan Pilleyar. Dalam tradisi pewayangan, ia disebut Bhatara Gana, dan dianggap merupakan salah satu putera Bhatara Guru (Siwa). Berbagai sekte dalam agama Hindu memujanya tanpa mempedulikan golongan. Pemujaan terhadap Ganesa amat luas hingga menjalar ke umat Jaina, Buddha, dan di luar India.

Meskipun ia dikenal memiliki banyak atribut, kepalanya yang berbentuk gajah membuatnya mudah untuk dikenali. Ganesa mahsyur sebagai “Pengusir segala rintangan” dan lebih umum dikenal sebagai “Dewa saat memulai pekerjaan” dan “Dewa segala rintangan” (Wignesa, Wigneswara), “Pelindung seni dan ilmu pengetahuan”, dan “Dewa kecerdasan dan kebijaksanaan”. Ia dihormati saat memulai suatu upacara dan dipanggil sebagai pelindung/pemantau tulisan saat keperluan menulis dalam upacara.[2] Beberapa kitab mengandung anekdot mistis yang dihubungkan dengan kelahirannya dan menjelaskan ciri-cirinya yang tertentu.

Ganesa muncul sebagai dewa tertentu dengan wujud yang khas pada abad ke-4 sampai abad ke-5 Masehi, selama periode Gupta, meskipun ia mewarisi sifat-sifat pelopornya pada zaman Weda dan pra-Weda.[3] Ketenarannya naik dengan cepat, dan ia dimasukkan di antara lima dewa utama dalam ajaran Smarta (sebuah denominasi Hindu) pada abad ke-9. Sekte para pemujanya yang disebut Ganapatya, (Sanskerta: ga?apatya), yang menganggap Ganesa sebagai dewa yang utama, muncul selama periode itu.[4] Kitab utama yang didedikasikan untuk Ganesa adalah Ganesapurana, Mudgalapurana, dan Ganapati Atharwashirsa.

 

ETIMOLOGI DAN NAMA LAIN

Ganesa memiliki banyak gelar dan nama pujian, termasuk Ganapati dan Wigneswara. Gelar dalam agama Hindu yang dipakai sebagai penghormatan, yaitu Sri (Sanskerta: sri, juga dieja Shri atau Shree) seringkali ditambahkan di depan namanya. Salah satu cara yang terkenal dalam memuja Ganesa adalah dengan menyanyikan Ganesa Sahasranama, sebuah doa pengucapan “seribu nama Ganesa”. Setiap nama dalam sahasranama mengandung arti berbeda-beda dan melambangkan berbagai aspek dari Ganesa. Sekurang-kurangnya ada dua versi Ganesa Sahasranama; salah satu versi diambil dari Ganeshapurana, yaitu sastra Hindu untuk menghormati Ganesa.

Nama Ganesa adalah sebuah kata majemuk dalam bahasa Sanskerta, terdiri dari kata gana, berarti kelompok, orang banyak, atau sistem pengelompokan, dan isha (Sanskerta: ??; isa), berarti penguasa atau pemimpin.[5] Kata gana ketika dihubungkan dengan Ganesa seringkali merujuk kepada para gana, pasukan makhluk setengah dewa yang menjadi pengikut Siwa.[6] Istilah itu secara lebih umum berarti golongan, kelas, komunitas, persekutuan, atau perserikatan.[7] Ganapati, nama lain Ganesa, adalah kata majemuk yang terdiri dari kata gana, yang berarti “kelompok”, dan pati, berarti “pengatur” atau “pemimpin”.[7] Kitab Amarakosha, yaitu kamus bahasa Sanskerta, memiliki daftar delapan nama lain Ganesa: Winayaka, Wignaraja (sama dengan Wignesa), Dwaimatura (yang memiliki dua ibu), Ganadipa (sama dengan Ganapati dan Ganesa), Ekadanta (yang memiliki satu gading), Heramba, Lambodara (yang memiliki perut bak periuk, atau, secara harfiah, yang perutnya bergelayutan), dan Gajanana (yang bermuka gajah).[8]

Winayaka (Sanskerta: vinayaka) adalah nama umum bagi Ganesa yang muncul dalam kitab-kitab Purana Hindu dan Tantra agama Buddha.[9] Nama ini mencerminkan sebutan terhadap delapan kuil Ganesa yang terkenal di Maharashtra yang mahsyur sebagai astawinayaka. Nama Wignesa (Sanskerta: vighnesa) dan Wigneswara (Sanskerta: vighnesvara) (Penguasa segala rintangan) merujuk kepada tugas utamanya dalam mitologi Hindu sebagai pencipta sekaligus penyingkir segala rintangan (vighna).

Nama yang mahsyur bagi Ganesa dalam bahasa Tamil adalah Pille atau Pilleyar (“anak kecil”). A. K. Narain membedakan arti istilah-istilah tersebut dengan mengatakan bahwa pille berarti seorang “anak” sementara pilleyar berarti seorang “anak yang mulia”. Dia menambahkan bahwa kata pallu, pella, dan pell dalam bahasa-bahasa rumpun Dravida berarti “gigi atau gading gajah”, namun lebih lazim diartikan “gajah”.[10] Seorang penulis buku yang bernama Anita Raina Thapan menambahkan bahwa akar kata pille pada nama Pillaiyar mungkin aslinya berarti “gajah muda”, karena kata pillaka dalam bahasa Pali berarti “gajah muda”.

 

PENGGAMBARAN

Ganesa adalah figur yang terkenal dalam kesenian India. Citra tentang Ganesa menjamur di berbagai penjuru India sekitar abad ke-6.[12] Tidak seperti dewa-dewi lainnya, penggambaran sosok Ganesa memiliki berbagai variasi yang luas dan pola-pola berbeda yang berubah dari waktu ke waktu. Dia kadangkala digambarkan berdiri, menari, beraksi dengan gagah berani melawan para iblis, bermain bersama keluarganya sebagai anak lelaki, duduk di bawah, atau bersikap manis dalam suatu keadaan.

Biasanya Ganesa digambarkan berkepala gajah dengan perut buncit. Patungnya memiliki empat lengan, yang merupakan penggambaran utama tentang Ganesa. Dia membawa patahan gadingnya dengan tangan kanan bawah dan membawa kudapan manis, yang ia comot dengan belalainya, pada tangan kiri bawah. Motif Ganesa yang belalainya melengkung tajam ke kiri untuk mencicipi manisan pada tangan kiri bawahnya adalah ciri-ciri yang utama dari zaman dulu. Patung yang lebih primitif di Gua Ellora dengan ciri-ciri umum tersebut, ditaksir berasal dari abad ke-7.[13] Dalam perwujudan yang biasa, Ganesa digambarkan memegang sebuah kapak atau angkus pada tangan sebelah atas dan sebuah jerat pada tangan atas lainnya.

Pengaruh unsur-unsur kuno dalam susunan penggambaran tersebut masih bisa diamati dalam penggambaran Ganesa secara kontemporer. Dalam sebuah penggambaran modern, satu-satunya variasi terhadap unsur-unsur kuno adalah tangan kanan bawah Ganesa tidak memegang patahan gading namun seolah-olah terarah ke mata pengamat dengan gerak tangan yang melambangkan perlindungan atau penyingkir ketakutan (abhaya mudra).[14] Kombinasi yang sama terhadap empat lengan dan atribut, muncul pada patung Ganesa yang sedang menari, yang merupakan tema terkenal.

 

ATRIBUT UMUM

Ganesa digambarkan berkepala gajah semenjak awal kemunculannya dalam kesenian India.[15] Mitologi dalam Purana memberi beberapa penjelasan mengenai kejadian yang menyebabkannya berkepala gajah. Salah satu perwujudannya yang terkenal, yakni Heramba-Ganapati, memiliki lima kepala gajah, dan variasi kecil lainnya pada jumlah kepala diketahui. Sementara beberapa kitab mengatakan bahwa Ganesa terlahir dengan kepala gajah, pada cerita yang terkenal dikatakan bahwa ia memperoleh kepala gajah di kemudian hari. Motif utama yang terulang dalam cerita-cerita tersebut adalah bahwa Ganesa lahir dengan tubuh dan kepala manusia, kemudian Siwa memenggalnya ketika Ganesa mencampuri urusan antara Siwa dan Parwati. Kemudian Siwa mengganti kepala asli Ganesa dengan kepala gajah. Detail kisah pertempuran dan penggantian kepala, memiliki beragam versi menurut sumber yang berbeda-beda. Dalam kitab Brahmawaiwartapurana terdapat kisah yang cukup menarik. Saat Ganesa lahir, ibunya, Parwati, menunjukkan bayinya yang baru lahir ke hadapan para dewa. Tiba-tiba, Dewa Sani (Saturnus), yang konon memiliki mata terkutuk, memandang kepala Ganesa sehingga kepala si bayi terbakar menjadi abu. Dewa Wisnu datang menyelamatkan dan mengganti kepala yang lenyap dengan kepala gajah. Kisah lain dalam kitab Warahapurana mengatakan bahwa Ganesa tercipta secara langsung oleh tawa Siwa. Karena Siwa merasa Ganesa terlalu memikat perhatian, ia memberinya kepala gajah dan perut buncit.

Nama Ganesa pada mulanya adalah Ekadanta (satu gading), merujuk kepada gadingnya yang utuh hanya berjumlah satu, sedangkan yang lainnya patah. Beberapa citra menunjukkan ia sedang membawa patahan gadingnya. Hal penting di balik penampilan khusus ini dikandung dalam kitab Mudgalapurana, yang mengatakan bahwa nama penjelmaan Ganesa yang kedua adalah Ekadanta. Perut buncit Ganesa muncul sebagai ciri-ciri khusus pada kesenian patung sejak zaman dulu, yang ditaksir sejak periode Gupta (sekitar abad IV-VI).[16] Penampilan ini amat penting, karena menurut Mudgalapurana, dua penjelmaan Ganesa yang berbeda memakai nama yang diambil dari Lambodara (perut buncit, atau, secara harfiah, perut bergelantungan) dan Mahodara (perut besar).[17] Kedua nama tersebut merupakan kata majemuk dalam bahasa Sanskerta yang melukiskan bagaimana keadaan perutnya. Kitab Brahmandapurana mengatakan bahwa Ganesa bernama Lambodara karena segala semesta (yaitu “telur alam semesta”; IAST: brahmana) di masa lalu, sekarang, dan yang akan datang ada di dalam tubuhnya. Jumlah lengan Ganesa bervariasi; wujudnya yang terkenal memiliki sekitar dua sampai enam belas lengan.[18] Banyak penggambaran tentang Ganesa yang menampilkan ia bertangan empat, yang telah disebut dalam Purana dan ditetapkan sebagai wujud standar dalam beberapa kitab tentang ikonografi. Wujudnya pada masa awal memiliki dua lengan.[19] Wujud dengan 14 dan 20 lengan muncul di India Tengah selama abad ke-9 dan abad ke-10.[20] Ular adalah tampilan yang umum dalam penggambaran tentang Ganesa dan muncul dalam beragam bentuk.[21] Menurut Ganesapurana, Ganesa melilitkan ular Basuki di lehernya. Penggambaran lain tentang ular meliputi kegunaannya sebagai benang suci (IAST: yajñyopavita) yang dililitkan melingkari perut sebagai sabuk, dipegang di tangan, dililitkan di pergelangan kaki, atau dipakai sebagai mahkota. Pada dahi Ganesa kemungkinan ada mata ketiga atau simbol sekte Siwa (Sanskerta: tilaka), yang berupa tiga garis mendatar. Ganeshapurana mengatakan bahwa tanda tilaka sama saja dengan bulan sabit pada dahi kepala. Wujud tertentu dari Ganesa yang disebut Bhalachandra (IAST: bhalacandra; “Bulan di dahi”) memasukkan unsur penggambaran tersebut. Namun warna lain yang spesifik dihubungkan dengan wujud tertentu.[22] Beberapa contoh mengenai hubungan warna dengan gerakan meditasi tertentu dinyatakan dalam Sritattvanidhi, sebuah buku tentang ikonografi dalam Hinduisme. Sebagai contoh, putih dihubungkan dengan wujud Ganesa sebagai Heramba-Ganapati dan Rina-Mochana-Ganapati (Ganapati yang membebaskan dari belenggu). Ekadanta-Ganapati digambarkan berwarna biru selama bermeditasi dalam wujud itu.

 

WAHANA

Citra Ganesa pada mulanya tidak disertai dengan wahana (tunggangan).[23] Pada delapan penjelmaan Ganesa yang dinyatakan dalam Mudgalapurana, Ganesa lima kali menggunakan tikus dalam lima penjelmaannya, menggunakan singa saat menjelma sebagai Wakratunda, seekor merak saat menjelma sebagai Wikata, dan menggunakan Sesa, naga ilahi, dalam penjelmaannya sebagai Wignaraja. Pada empat penjelmaan Ganesa yang terdaftar dalam Ganesapurana, Mohotkata menunggangi singa, Mayureswara menunggangi merak, Dumraketu menunggangi kuda, dan Gajanana menunggangi tikus. Dalam pandangan agama Jaina terhadap Ganesa, wahananya ada bermacam-macam, seperti misalnya tikus, gajah, penyu, domba, atau merak.

Ganesa seringkali digambarkan menunggangi atau diantar oleh seekor tikus. Martin-Dubost mengatakan bahwa tikus muncul sebagai wahana yang utama dalam sastra tentang Ganesa, di wilayah India Tengah dan Barat selama abad ke-7; tikus juga selalu ditempatkan dekat dengan kakinya. Tikus sebagai wahana muncul pertama kali dalam kitab Matsyapurana dan kemudian dalam Brahmandapurana dan Ganesapurana, dimana Ganesa menggunakannya sebagai kendaraan hanya pada inkarnasi terakhirnya. Ganapati Atharwashirsa mengandung sloka tentang Ganesa yang menyatakan bahwa gambar tikus terdapat dalam benderanya. Nama Musakawahana (berwahana tikus) dan Akuketana (berbendera tikus) muncul dalam Ganesa Sahasranama.

Tikus ditafsirkan dalam berbagai pengertian. Seorang penulis buku tentang Ganesa bernama John A. Grimes telah menafsirkan makna tikus sebagai atribut Ganesa. Michael Wilcockson mengatakan bahwa tikus melambangkan orang-orang yang ingin mengatasi keinginan dan mengurangi sifat egois.[25] Yuvraj Krishan, seorang penulis buku Ganesa, mengatakan bahwa tikus itu bersifat merusak dan mengancam pertanian. Kata Sanskerta mu?aka (tikus) diambil dari akar kata mu? (mencuri, merampok). Merupakan hal yang penting untuk menaklukkan tikus sebagai hama penghancur, sejenis wighna (rintangan) yang perlu untuk diatasi. Jadi menurut teori tersebut, Ganesa sebagai penguasa tikus menunjukkan fungsinya sebagai Wigneswara (dewa segala rintangan) dan memberi bukti terhadap perannya sebagai gramata-devata (dewa pedesaan) bagi rakyat yang kemudian meningkat kemuliaannya.[26] Paul Martin-Dubost yang juga pernah menulis buku tentang Ganesa memberi sebuah pandangan bahwa tikus adalah simbol yang memberi sugesti bahwa Ganesa, seperti halnya tikus, mampu menembus bahkan memasuki tempat-tempat rahasia.

 

ASOSIASI RINTANGAN

Ganesa adalah Wigneswara atau Wignaraja, dewa segala rintangan, baik yang bersifat material maupun spiritual. Ia mahsyur dipuja sebagai penyingkir segala rintangan, meski ia juga memasang rintangan pada umatnya yang perlu diberi cobaan. Paul Courtright mengatakan, “pekerjaannya adalah menempatkan dan menyingkirkan rintangan. Itu merupakan kekuasaannya yang utama…”[28]

Yuvraj Krishan menyatakan bahwa beberapa nama Ganesa mencerminkan perannya yang berkembang dari waktu ke waktu.[29] M. K. Dhavalikar beranggapan bahwa karena cepatnya ketenaran Ganesa di antara dewi-dewi Hindu, dan kemunculan para Ganapatya, sehingga ada perubahan tekanan suara dari wignakarta (pencipta rintangan) menjadi wignaharta (penyingkir rintangan).[30] Bagaimana pun, dua fungsi tersebut menjadi amat penting dalam karakter Ganesa, seperti yang dijelaskan Robert Brown, “bahkan setelah Ganesa dalam Purana digambarkan dengan baik, Ganesa meninggalkan banyak hal-hal penting untuk peran gandanya sebagai pencipta dan penyingkir rintangan, sehingga memiliki aspek negatif maupun positif.”.[31]

 

 

 

BUDDHI

Ganesa dianggap sebagai Dewa Aksara dan Pelajaran. Dalam bahasa Sanskerta, kata buddhi adalah kata benda feminin yang banyak diterjemahkan menjadi kecerdasan, kebijaksanaan, atau akal.[32] Konsep buddhi erat dikaitkan dengan kepribadian Ganesa, khususnya pada zaman Purana, ketika banyak kisah menonjolkan kepintarannya dan cinta terhadap kecerdasan. Salah satu nama Ganesa dalam Ganeshapurana dan Ganesa Sahasranama adalah Buddhipriya. Nama ini juga muncul dalam daftar 21 nama di akhir Ganesa Sahasranama yang menurut Ganesa amat penting. Kata priya bisa berarti “yang tercinta”, dan dalam konteks suami-istri bisa berarti “kekasih” atau “suami”,[33] maka nama Buddhipriya bisa saja berarti “Yang dicintai oleh kecerdasan” atau “Suami Buddhi”.

 

AUM

Ganesa diidentikkan dengan mantra Aum dalam agama Hindu (juga dieja ‘Om’). Istilah o?(ng)karaswarupa (Aum adalah wujudnya), ketika diidentikkan dengan Ganesa, merujuk pada sebuah pemahaman bahwa ia menjelma sebagai bunyi yang utama.[35] Kitab Ganapati Atharwashirsa memberi penjelasan mengenai hubungan ini. Swami Chinmayananda menerjemahkan pernyataan yang relevan berikut ini:

(O Hyang Ganapati!) Engkaulah (Tritunggal) Brahma, Wisnu, dan Mahesa. Engkaulah Indra. Engakulah api (Agni) dan udara (Bayu). Engkaulah matahari (Surya) dan bulan (Candrama). Engkaulah Brahman. Engkaulah (tiga dunia) Bhuloka [bumi], Antariksa-loka [luar angkasa], dan Swargaloka [sorga]. Engkaulah Om. (Itu sebagai tanda, bahwa Engkaulah segala hal tersebut).[36]

Beberapa pemuja melihat kesamaan antara lekukan tubuh Ganesa dalam penggambaran umum dengan bentuk simbol Aum dalam aksara Dewanagari dan Tamil.

 

 

 

CAKRA PERTAMA

Menurut Kundalini yoga, Ganesa menempati cakra pertama, yang disebut muladhara. Mula berarti “asal, utama”; adhara berarti “dasar, pondasi”. Cakra muladhara adalah hal penting yang merupakan manifestasi atau pelebaran pokok-pokok kekuatan ilahi yang terpendam.[38] Hubungan Gansea dengan hal ini juga diterangkan dalam Ganapati Atharwashirsa. Courtright menerjemahkan pernyataan sebagai berikut: “[O Ganesa,] Engkau senantiasa menempati urat sakral di pondasi tulang punggung [muladhara cakra].”[39] Maka dari itu, Ganesa memiliki kediaman tetap dalam setiap makhluk yang terletak pada Muladhara. Ganesa memegang, menopang dan memandu cakra-cakra lainnya, sehingga ia mengatur kekuatan yang mendorong cakra kehidupan.[38]

 

MITOLOGI KELAHIRAN

Meski Ganesa terkenal sebagai putera dari Siwa dan Parwati, mitos-mitos dalam Purana memiliki ketidakpastian mengenai kelahirannya. Dia bisa saja diciptakan oleh Siwa, atau oleh Parwati, atau oleh Siwa dan Parwati, atau muncul secara misterius dan ditemukan oleh Siwa dan Parwati. Terdapat berbagai versi mengenai kelahiran Ganesa, namun kisah yang paling terkenal berasal dari kitab Siwapurana.

Dalam kitab Siwapurana dikisahkan, suatu ketika Parwati (istri Dewa Siwa) ingin mandi. Karena tidak ingin diganggu, ia menciptakan seorang anak laki-laki. Ia berpesan agar anak tersebut tidak mengizinkan siapapun masuk ke rumahnya selagi Dewi Parwati mandi dan hanya boleh melaksanakan perintah Dewi Parwati saja. Perintah itu dilaksanakan sang anak dengan baik.

Alkisah ketika Dewa Siwa hendak masuk ke rumahnya, ia tidak dapat masuk karena dihadang oleh anak kecil yang menjaga rumahnya. Bocah tersebut melarangnya karena ia ingin melaksanakan perintah Parwati dengan baik. Siwa menjelaskan bahwa ia suami Parwati dan rumah yang dijaga si bocah adalah rumahnya juga. Namun sang bocah tidak mau mendengarkan perintah Siwa, sesuai dengan perintah ibunya untuk tidak mendengar perintah siapapun. Akhirnya Siwa kehabisan kesabarannya dan bertarung dengan anaknya sendiri. Pertarungan amat sengit sampai akhirnya Siwa menggunakan Trisulanya dan memenggal kepala si bocah. Ketika Parwati selesai mandi, ia mendapati puteranya sudah tak bernyawa. Ia marah kepada suaminya dan menuntut agar anaknya dihidupkan kembali. Siwa sadar akan perbuatannya dan ia menyanggupi permohonan istrinya.

Atas saran Brahma, Siwa mengutus abdinya, yaitu para gana, untuk memenggal kepala makhluk apapun yang dilihatnya pertama kali yang menghadap ke utara. Ketika turun ke dunia, gana mendapati seekor gajah sedang menghadap utara. Kepala gajah itu pun dipenggal untuk mengganti kepala Ganesa. Akhirnya Ganesa dihidupkan kembali oleh Dewa Siwa dan sejak itu diberi gelar Dewa Keselamatan.

 

KELUARGA DAN ISTRI

Dalam keluarga Ganesa ada saudaranya yang bernama Skanda, yang juga disebut Kartikeya, Murugan, dan lain-lain. Perbedaan wilayah memberikan versi berbeda tentang jenjang kelahiran mereka. Di India Utara, Skanda biasanya dianggap yang lebih tua, sementara di India Selatan, Ganesa dianggap yang lebih dahulu lahir. Skanda merupakan dewa perang yang mahsyur sekitar tahun 500 SM sampai 600 M, ketika pemujaan terhadapnya berkurang secara signifikan di India Utara. Seiring dengan memudarnya Skanda, Ganesa mulai berkembang. Beberapa kisah menceritakan persaingan antara kedua bersaudara tersebut dan bisa saja mencerminkan ketegangan yang terjadi antar sekte (pemuja Ganesa dan pemuja Skanda).

Status orangtua Ganesa, subjek pembicaraan yang luas bagi para sarjana, memiliki beragam versi dalam cerita-cerita mitos. Salah satu pola dalam mitos mengidentifikasi Ganesa sebagai seorang brahmacarya yang tak menikah.[41] Pandangan ini biasa terdapat di India Selatan dan di beberapa wilayah India Utara. Dalam contoh lain, ia diasosiasikan dengan konsep Buddhi (kecerdasan), Siddhi (kekuatan spiritual), dan Riddhi (kemakmuran); tiga kualitas ini kadangkala dipersonifikasikan sebagai para dewi, yang konon menjadi para istri Ganesa. Dia bisa juga digambarkan dengan satu pasangan saja atau seorang pelayan tanpa nama (Sanskerta: dasi). Dalam contoh lain, ia diasosiasikan dengan dewi kebudayaan dan kesenian, yaitu Saraswati atau Sarda (umumnya di Maharashtra).[42] Dia juga disangkutpautkan dengan dewi keberuntungan dan kemakmuran, Laksmi.[43] Contoh lainnya, terutama yang menonjol di wilayah Benggala, menghubungkan Ganesa dengan pohon pisang, Kala Bo.

Kitab Siwapurana mengatakan bahwa Ganesa memiliki dua putera: Ksema (kemakmuran) dan Laba (keuntungan). Menurut kisah versi India Utara, puteranya seringkali disebut Suba (keselamatan) dan Laba. Film berbahasa Hindi tahun 1975 berjudul Jai Santoshi Maa menampilkan Ganesa yang menikahi Riddhi dan Siddhi lalu memiliki puteri bernama Santoshi Ma, dewi kepuasan. Kisah ini tidak memiliki dasar dari kitab Purana.[45]

 

SEJARAH KETENARAN KEMUNCULAN PERTAMA

Ganesa muncul dalam wujud klasiknya sebagai dewa yang mudah dikenali dengan atribut-atribut yang tergambar dengan baik pada permulaan abad ke-4 sampai abad ke-5. Shanti Lal Nagar mengatakan bahwa arca paling awal, yang diketahui sebagai wujud Ganesa ada dalam sebuah ceruk di kuil Siwa di Bhumra, yang ditafsir berasal dari zaman kerajaan Gupta.[53] Pemujaan tersendiri terhadapnya muncul sekitar abad ke-10.[54] Narain mengikhtisarkan kontroversi antara pemuja Ganesa dan pandangan akademis terhadap perkembangan Ganesa sebagai berikut:

Apa yang selama ini tak terduga adalah kemunculan Ganesa yang agak dramatis menurut pandangan sejarah. Pelopornya tak jelas. Keterbukaan dan ketenarannya yang luas, yang melampaui batas mahzab dan teritorial, sungguh menakjubkan. Di satu sisi ada kepercayaan bagi umat yang ortodoks terhadap asal-usul Ganesa dari zaman Weda dan dalam Purana terdapat penjelasan yang membingungkan, namun merupakan mitologi yang cukup menarik. Di sisi lain terdapat keraguan mengenai adanya gagasan dan arca tentang dewa ini sebelum abad keempat sampai kelima Masehi.

Softskill “Membangun Strategi Sosial Nasionalisme Berkelanjutan”

11 Nov

Nama              : Safira Salsabila

Kelas               : 2ID01

NPM               : 36412776

Tugas Softskill

 “Membangun Strategi Sosial Nasionalisme yang Berkelanjutan”

Nasionalisme

Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan, dengan demikian masyarakat suatu bangsa tersebut merasakan adanya kesetiaan yang mendalam terhadap bangsa itu sendiri. Demikian juga ketika kita berbicara tentang nasionalisme. Nasionalisme merupakan jiwa bangsa Indonesia yang akan terus melekat selama bangsa Indonesia masih ada. Nasionalisme telah menjadi pemicu kebangkitan kembali dari budaya yang telah memberi identitas sebagai anggota dari suatu masyarakat bangsa-bangsa . Secara umum, nasionalisme dipahami sebagai kecintaan terhadap tanah air, termasuk segala aspek yang terdapat didalamnya.

Strategi

Strategi terbagi menjadi 5 yaitu: strategi sebagai perspektif, strategi sebagai posisi, strategi sebagai perencanaan, strategi sebagai pola kegiatan, dan strategi sebagai penipuan yaitu muslihat manusia. Sebagai perspektif; dimana strategi dalam membentuk misi, menggambarkan perspektif kepada semua aktivitas. Sebagai posisi; dimana dicari piliha untuk bersaing sebagai perencanaan; dalam hal strategi menentukan tujuan performansi perusahaan. Sebagai pola kegiatan; dimana dalam strategi dibentuk suatu pola yaitu umpan balik dan penyesuaian. Menurut Henry Mints juga strategi merupakan sebuah pola dalam aliran keputusan atau tindakan. Dari berbagai pendapat yang dipaparkan para ahli, dapat di tarik kesimpulan bahwa strategi adalah suatu perencanaan dalam bentuk tindakan untuk mencapai tujuan.

Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkat sosial nasionalisme berkelanjutan :

  1. Melalui Pendidikan

Mengharumkan nama bangsa dengan berprestasi dalam bidang-bidang tertentu, misalnya bidang pendidikan (mengikuti olympiade), olahraga (mengikuti kejuaraan atau pelombaan dalam keolahragaan misalnya bulu tangkis, sepakbola).
Pembinaan jati diri bangsa indonesia dapat dilaksanakan melalui jalur formal maupun informal. Melalui jalur formal jati diri bangsa Indonesia dapat dikembangkan melalui pendidikan. Pendidikan nasional mempunyai peran yang sangat besar didalam pembentukan jati diri bangsa Indonesia. Salah satu kenyataan bangsa Indonesia ialah memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dengan jumlah suku bangsa yang ratusan dengan budayanya masing-masing merupakan kekayaan yang sangat berharga didalam pembentukan bangsa Indonesia yang multikultural. Didalam upaya pembentukan dan mempertahankan jati diri bangsa, peran pendidikan sangat efektif untuk menimbulkan rasa memiliki dan keinginan untuk mengembangkan kekayaan nasional dari masing-masing budaya lokal .

  1. Mengembangkan sikap cinta tanah air atau rasa nasionalisme
    Ada beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai perwujudan dari sifat tersebut, yaitu :
    a. Menggunakan produk-produk hasil karya anak bangsa, misalnya sepatu, pakaian, souvenir-souvenir buatan para pengrajin asal Indonesia. Hal tersebut perlu dilakukan sebagai salah satu bentuk penghargaan terhadap karya-karya yang dihasilkan oleh anak bangsa sehingga rasa kecintaan kita terhadap bangsa dapat tumbuh.
    b. Menghargai dan menghormati jasa-jasa para pahlawan dengan cara mengingat jasa-jasa yang telah dilakukan oleh pahlawan dengan cara menerapkan sikap-sikap pahlawan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, cara lain yang dapat dilakukan adalah mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang berhubungan dengan tokoh-tokoh pahlawan sehingga kecintaan serta pengetahuan kita terhadap tokoh tersebut semakin tumbuh.
  2. Mengembangkan Sikap Memiliki
    Maksud sikap memiliki disini adalah kita menyadari bahwa negara Indonesia adalah negara kita sehingga kita wajib untuk melindungi serta menjaga keutuhan negara Indonesia. Sifat-sifat yang dapat diterapkan sebagai wujud sikap saling memiliki adalah dengan melakukan bela negara sehingga keutuhan negara Indonesia tetap terjaga. Contoh kegiatan yang dapat dilakukan adalah :
    a. Melestarikan budaya
    Cara melestarikan budaya misalnya dengan mempelajari tarian-tarian daerah sehingga kecintaan kita terhadap bangsa semakin tumbuh, mengunjungi tempat wisata budaya sehingga kita lebih memahami adat istiadat suatu daerah.
    b. Taat akan hukum dan aturan-aturan negara
    Salah satu penerapannya adalah dengan menamtuhi aturan-aturan dalam perundang-undangan seperti membayar pajak tepat waktu, melaporkan setiap kejadian-kejadian yang dapat mengganggu ketentraman.
    c. Mengikuti wajib militer atau ikut serta dalam pendidikan yang berbasis militer.
  3. Bela Negara

Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 berbunyi : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Dari bunyi pasal tersebut menunjukkan bahwa bela negara merupakan hak dan sekaligus kewajiban bagi setiap warga negara, ini membuktikan bahwa bela negara juga menjadi suatu aturan agar setiap warga negara harus melakukan tindakan bela negara demi ketahanan dan eksistensi sebuah negara.

 

Softskill “maskot flora dan fauna kota cianjur”

9 Nov

NAMA      : SAFIRA SALSABILA

KELAS      : 2ID01

NPM         : 36412776

TUGAS SOFTSKILL ”MASKOT FLORA DAN FAUNA”

 

  1. 1.     MASKOT FAUNA KOTA/KABUPATEN CIANJUR

 

Ayam Pelung (Gallus domesticus)

Nama lain : Ayam Ciparage, Wereng, Kendal, Kedu , Gaok, Paser, Nunukan, Tukong, Kukuak Balenggek, Haruai.

Famili : Phasianidae.

Deskripsi :

Gallus domesticus merupakan ayam yang tersebar luas di dunia, hidup di permukaan tanah. Dan merupakan ayam peliharaan hasil domestikasi dari jenis Gallus gallus. Sayap pendek membulat, ekor umumnya panjang. Jantan biasanya sangat indah, sedangkan betina suram (untuk menyamar). Bersarang di tanah. Pada yang jantan mempunyai jengger, gelambir dan taji di kakinya. Terbang seperti ragu-ragu dan biasanya hanya untuk jarak pendek, tetapi dapat berlari dengan baik. Iris merah, paruh warna tanduk sampai abu-abu putih susu, kaki abu-abu kebiruan. Unggas ini mempunyai suara yang bersih dan nyaring.

 

 

 

  1. 2.     MASKOT FLORA KOTA/KABUPATEN CIANJUR

 

Samolo (Diospyros blancoi)

Nama lain: buah mentega, bisbul, mabolo

Famili: Ebenaceae

Sinonim : Diospyros discolor Willd, Diospyros philipensis (Desr.) Guerke

Deskripsi:

Tanaman ini termasuk pohon yang selalu hijau dengan tinggi anatara 7-32 m, dengan diameter pangkal batangnya 50-80 cm, tajuknya berbentuk kerucut. Daunnya berselang-seling, berbentuk lonjong, berukuran 8-30 cm X 2,5-12 cm, ujungnya lancip, pangkal bundar, pinggirannya rata. Tanaman ini berdaun hijau mengkilap, tidak berbulu pada bagian atas, dan pada bagian bawah berbulu perak. Daun hijau berwarna pucat sampai merah jambu, dan tangkai daunnya memanjang hingga 1,7 cm. Tanaman ini berkelamin dua, bunga jantan tersusun dalam payung menggarpu, di ketiak daun, dan terdiri atas 3-7 kuntum, dan tangkai bunganya pendek. Daun kelopaknya berbentuk tabung dna bercuping 4, demikian juga daun mahkotanya. Bunga betina soliter dengan ukuran lebih besar dari bunga jantan. Buahnya bertipe buah buni, bulat atau bulat gepeng dnegan ukuran 5-12 cm X 8-10 cm, berbulu dan berwarna coklat kemerahan. Daging buahnya berwarna putih, keras, agak kering dan rasanya manis. Bijinya berjumlah sekitar 10 butir per buah. Pohon yang ditanam dari biji cenderung tegak, terkadang memiliki satu batang tanpa cabang.

Ekologi: 

Tanaman ini berasal dari Filipina, dan saat ini telah menyebar di Asia Tenggara. Samolo ini banyak ditemukan di daerah beriklim muson, pada dataran rendah hingga menengah (0-800 m dpl).  Tanaman ini beradaptasi dengan berbagai tipe tanah.  Bisbul sangat tahan terhadap angin kencang.

Kegunaan:

Buah bisbul dapat dimakan dalam keadaan segar jika telah matang. Rasanya agak manis, dan daging buahnya bisa juga digunakan untuk campuran rujak. Kayunya licin dan tahan lama, warnanya hitam, dan umumnya digunakan untuk kerajinan tangan atau untuk ditanam di pinggir jalan.